KEUTAMAAN DZIKIR
Silsilah no.1
Dzikir merupakan salah satu
kebutuhan primer seorang hamba. Tidak ada satu momen pun dalam kehidupannya
yang ia tidak membutuhkan dzikir di dalamnya. Bahkan jika ada waktu terlewat
tanpa dzikir, niscaya seorang insan akan menyesali hal itu pada hari kiamat
nanti.
Dzikir juga merupakan salah satu
ibadah yang amat diutamakan dalam Islam. Karena itu banyak ayat dan hadits yang
memotivasi kita untuk berdzikir.
Di antaranya: firman Allah jalla
wa ‘ala,
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Artinya: “Para laki-laki dan
perempuan yang banyak berdzikir mengingat Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar”. QS. Al-Ahzab: 35.
Juga firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا . وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا . هُوَ
الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ
إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا . تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ
يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang
beriman, ingatlah kepada Allah, dengan mengingat-Nya sebanyak-banyaknya. Dan
bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat
kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia
mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya. Dan Dia Maha Penyayang kepada
orang-orang yang beriman. Penghormatan untuk mereka (orang-orang mukmin itu)
ketika mereka menemui-Nya ialah, “Salam”, dan Dia menyediakan pahala yang mulia
(surga) bagi mereka”. QS. Al-Ahzab: 41-44.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam
bersabda,
"أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ
أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي
دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٌ
لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا
أَعْنَاقَكُمْ؟" قَالُوا: "بَلَى" قَالَ: "ذِكْرُ اللَّهِ
تَعَالَى".
“Maukah kalian kuberitahukan
amalan yang paling utama, yang paling dicintai Allah, yang paling tinggi di
derajat kalian, yang lebih utama dari berinfak dengan emas dan perak, serta
lebih utama dibanding kalian berperang dengan musuh lalu kalian memenggal leher
mereka, dan mereka memenggal leher kalian?”.
“Tentu wahai Rasul”, sahut mereka (para sahabat).
“Dzikrullah”, lanjut Nabi shallallahu’alaihiwasallam. HR. Tirmidzy (hal. 766 no. 3377) dari Abu Darda’ radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh Syaikh al-Albany.
@ Pesantren “Tunas
Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga,28 Syawal 1432 / 26 September 2011
*)teks asli ustadz Abdullah zaen
[1]
Diterjemahkan oleh Abdullah Zaen, Lc, MA dari kitab “Fiqh al-Ad’iyyah wa
al-Adzkâr” karya Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr
al-‘Abbad (I/11-13).
Post a Comment