MEMBANGUN ISTANA DI SURGA
Oleh : Ustadz Abdullah Zaen,MA
Memiliki istana? Siapa yang tidak mau? Apalagi
jika istana tersebut di surga! Itu bukanlah cita-cita yang tak mungkin dicapai.
Justru dari sekarang pun kita bisa memulai untuk membangunnya! Caranya dengan
mengikuti petunjuk nabawi berikut:
1. Membangun masjid.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ
اللَّهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَنْ
بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا
فِي الْجَنَّةِ".
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ’anhuma,
bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Barang
siapa membangun masjid karena Allah, walau sebesar sarang burung, atau lebih
kecil dari itu; maka Allah akan bangunkan untuknya rumah di surga”. HR. Ibn
Majah (hal. 141 no. 738) dan dinilai sahih oleh Ibn Khuzaimah (I/637 no. 1292)
dan al-Albany[1].
Asal hadits ini muttafaq ‘alaihi.
2. Berakhlak mulia dan meninggalkan perdebatan
serta dusta.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ
قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "أَنَا
زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا،
وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا،
وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ".
Dari Abu Umamah radhiyallahu ’anhu, bahwa
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda, “Aku menjamin rumah
di serambi surga untuk orang yang mau meninggalkan perdebatan walaupun ia di
pihak yang benar. Serta rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan
dusta walaupun ia bercanda. Dan rumah di puncak surga bagi orang yang
memperbaiki akhlaknya”. HR. Abu Dawud (I/98 no. 4800) dan isnadnya
dinyatakan sahih oleh an-Nawawiy[2].
3. Menunaikan shalat sunnah rawatib dua belas
raka’at.
عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ
زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ
يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ
إِلَّا بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ".
Ummu Habibah radhiyallahu ’anha; istri
Nabi shallallahu ’alaihi wasallam berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap hamba muslim yang shalat sunnah karena
Allah, setiap harinya dua belas raka’at, selain dari shalat yang wajib; maka
Allah akan bangunkan untuknya rumah di surga”. HR. Muslim (VI/250 no.
1693).
Dalam riwayat lain dijelaskan perincian dua
belas raka’at tersebut: “Empat raka’at sebelum Dhuhur dan dua raka’at
sesudahnya. Dua raka’at sesudah Maghrib. Dua raka’at sesudah Isya. Serta dua
raka’at sebelum Shubuh”. HR. Tirmidzy (hal. 113 no. 414) dari Aisyah radhiyallahu’anha.
Al-Albany menilainya sahih.
4. Membaca surat al-Ikhlas sepuluh kali.
Dari Mu’adz bin Anas al-Juhaniy radhiyallahu ’anhu
sahabat Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, bahwasanya Nabi shallallahu
’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa membaca “Qul huwallahu ahad”
hingga selesai sebanyak sepuluh kali, maka Allah akan bangunkan untuknya istana
di surga”.
Umar bin Khatthab pun berkata, “Jika demikian
aku akan memperbanyak wahai Rasulullah!”.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam
menimpali, “Allah lebih banyak dan lebih baik
(karunianya)”. HR. Ahmad (III/437) dan dinilai hasan oleh Syaikh
al-Albany.[3]
=) Naskah Asli Ustadz Abdullah Zaen, Lc.MA
Download Audio = Membangun istana di surga
*KAJIAN ISLAM*
*REG : NAMA#USIA#KOTA=082226463252*
Post a Comment