IKUTI

DOA QUNUT NAZILAH



Kita melihat banyak kekejian yang dilakukan oleh orang kafir terhadap kaum muslimin, mereka yang di Palestina, Suriah,Rohingnya. Bahkan di rohingnya terjadi pembersihan etnis muslim secara besar-besaran. Kita tentu sangat prihatin terhadap kondisi itu. Karena sesama muslim itu seperti satu tubuh.
Rosulullah bersabda “ kaum muslimin itu terhadap sesama mereka itu seperti satu tubuh, jika salah satu anggota tubuh itu sakit, maka seluruh anggota tubuh lainnya akan ikut merasa sakit”.

Dan salah satu yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka ialah dengan membaca doa “QUNUT NAZILAH”.

Qunut Nazilah menurut sebagian besar 4 madzhab sangat dianjurkan.

HR bukhari muslim

Dari anas bin malik berkata : “Rosulullah pernah qunut 1 bulan penuh, dalam rangka mendoakan keburukan bagi musuh2 islam yang berbuat jahat pada muslimin, diantaranya terhadap suku ri’lan, dza’wan dan Ushoyyah yang mendurhakai Allah dan RosulNya.”

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu juga, ia berkata,

أَنَّ رِعْلاً وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ اسْتَمَدُّوا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عَدُوٍّ فَأَمَدَّهُمْ بِسَبْعِينَ مِنَ الْأَنْصَارِ كُنَّا نُسَمِّيهِمُ الْقُرَّاءَ فِي زَمَانِهِمْ كَانُوا يَحْتَطِبُونَ بِالنَّهَارِ وَيُصَلُّونَ بِاللَّيْلِ حَتَّى كَانُوا بِبِئْرِ مَعُونَةَ قَتَلُوهُمْ وَغَدَرُوا بِهِمْ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَنَتَ شَهْرًا يَدْعُو فِي الصُّبْحِ عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَبَنِي لَحْيَانَ قَالَ أَنَسٌ فَقَرَأْنَا فِيهِمْ قُرْآنًا ثُمَّ إِنَّ ذَلِكَ رُفِعَ (بَلِّغُوا عَنَّا قَوْمَنَا أَنَّا لَقِينَا رَبَّنَا فَرَضِيَ عَنَّا وَأَرْضَانَا)


“Bahwasanya penduduk kabilah Ri’l, Dzakwan, Ushayyah, dan Bani Lihyan meminta pengiriman bantuan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melawan musuh mereka. Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengirimkan bantuan sebanyak tujuh puluh orang sahabat Anshar yang biasa kami panggil al-Qurra’ (para penghafal al-Qur’an).

Al-Qurra’ pada masa itu biasa mencari (dan menjual) kayu bakar di siang hari (sebagai mata pencaharian mereka) dan di malam hari mereka tekun melakukan shalat malam. Ketika rombongan Al-Qurra’ tiba di Bi’r Ma’unah, mereka dibunuh dan dikhianati oleh penduduk keempat kabilah tersebut.
Berita itu sampai kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau melakukan qunut (doa qunut nazilah) selama satu bulan penuh dalam shalat Shubuh. Beliau mendoakan kebinasaan penduduk beberapa kabilah Arab, yaitu marga Ri’l, Dzakwan, Ushayyah, dan Bani Lihyan (HR. Bukhari).

Kapan qunut nazilah dibaca ? 

Rosulullah membaca qunut nazilah ini di semua waktu sholat.
dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,


قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَصَلَاةِ الصُّبْحِ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melakukan doa qunut nazilah selama satu bulan penuh secara berturut-turut dalam shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’, dan Shubuh pada raka’at terakhir setiap shalat. Yaitu setelah membaca sami’allahu liman hamidah pada raka’at terakhir. Beliau mendoakan kehancuran bagi beberapa kabilah dalam suku besar Sulaim; kabilah Ri’l, Dzakwan, dan Ushayyah. Para makmum di belakang beliau mengaminkan doa beliau.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Al-Hakim. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Al-Albani menyatakan sanadnya hasan. An-Nawawi berkomentar, “Diriwayatkan oleh Abu Daud dengan sanad hasan atau shahih (Al-Majmu’, 3/482).

Rosulullah pernah qunut nazilah di sholat maghrib dan subuh

dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata,

كَانَ الْقُنُوتُ فِي الْمَغْرِبِ وَالْفَجْرِ

Dahulu qunut (doa qunut nazilah) dikerjakan dalam shalat Maghrib dan Shubuh.” (HR. Al-Bukhari)

Qunut nazilah dibaca saat dzuhur, isya, subuh

dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,


لأقَرِّبَنَّ صَلَاةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقْنُتُ فِي الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ مِنْ صَلَاةِ الظُّهْرِ وَصَلَاةِ الْعِشَاءِ وَصَلَاةِ الصُّبْحِ بَعْدَ مَا يَقُولُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ فَيَدْعُو لِلْمُؤْمِنِينَ وَيَلْعَنُ الْكُفَّارَ

“Sungguh aku akan memperagakan shalat Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.” Abu Hurairah melakukan qunut pada rakaat terakhir dalam shalat Zhuhur, shalat Isya’, dan shalat Subuh, yaitu setelah mengucapkan sami’allahu liman hamidah, maka ia membaca doa qunut nazilah untuk kebaikan orang-orang beriman dan laknat untuk orang-orang kafir. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sholat ashar ( HR ahmad dan sahih oleh imam an nawawi).
Qunut nazilah dibaca di rakaat terahir setelah ruku, lebih tepatnya setelah mengucapkan “sami’alah huliman hamidah”

Abu hurairoh ra berkata : Rosulullah apabila telah selesai mengucapkan sami’allahuliman hamidah di rakaat terahir, beliau membaca qunut.” (HR. Bukhari)

Dan dianjurkan doa yang dibaca tidak panjang.

HR muslim
Anas bin malik ditanya “ apakah rosulullah pernah qunut subuh?” maka beliau menjawab “ ya, setelah ruku dan doanya ringkas”.

Redaksi qunut nazilah :

Inti redaksinya adalah mendoakan kaum muslimin yang tertindas agar dapat pertolongan Allah, dan menghancurkan kaum yang menindas.

1.       Mendoakan keselamatan kaum Muslimin

Dari abu hurairah  

اَللَّهُمَّ اَنْجِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ

“ ya Allah, selamatkanlah kaum muslimin yang tertindas.” (HR. Muslim)

Doa aslinya, Rosulullah menyebutkan nama
Doa komplitnya :

اَللَّهُمَّ اَنْجِ الْوَلِيْدَ بْنَ الْوَلِيْدِ، وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ، وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِيْ رَبِيْعَةَ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ.

Ya Allah, selamatkanlah Walid bin Walid dan Salamah bin Hisyam dan ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah dan orang-orang yang tertindas dari orang-orang Mukmin


maka jika kita mendoakan saudara palestina,burma, suriah

اَللَّهُمَّ اَنْجِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ ,و فِيْ برم, و فِيْ  سوريا, و فِيْ كل ماكن

“ya Allah, selamatkanlah kaum muslimin yang tertindas di Palestina, Burma, suriah dan disemua tempat.”

2.       mendoakan keburukan pada orang-orang yang jahat.

اَللَّهُمَّ اشْدُدُ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ، وَاجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِيْنَ كَسِنِيْ يُوْسُفَ

“Ya Allah sempitkanlan jalanMU bagi orang-orang durhaka dari suku Mudhor, Ya Allah, jadikanlah atas mereka musim kemarau seperti musim kemarau (yang terjadi pada zaman) Yusuf”

Maka jika kita terapkan , bisa kita baca :

اَللَّهُمَّ اشْدُدُ وَطْأَتَكَ عَلَى كفٌر برم ظَا لِمِيْن, و عَلَى جُيو ش بشر وَ أعْوانِهِم من الروستا,و إيران,والصين, و الْيَهُوْدِ, اَللَّهُمَّ اشْدُدُ وَطْأَتَكَ عَلَيهم

“Ya Allah, Keraskan siksaan terhadap kaum kafir burma, dan tentara-tentara basyar asyad, rusia, iran, china, yahudi. Ya Allah Keraskan siksaan kepada mereka”.

Sehingga, aplikasi doa komplitnya jika digabungkan :

اَللَّهُمَّ اَنْجِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ ,و فِيْ برم, و فِيْ  سوريا, 
و فِيْ كل ما كن
اَللَّهُمَّ اشْدُدُ وَطْأَتَكَ عَلَى كفٌر برم ظَا لِمِيْن, و عَلَى جُيو ش بشر وَ أعْوانِهِم من الروستا,
و إيران,والصين, و الْيَهُوْدِ, اَللَّهُمَّ اشْدُدُ وَطْأَتَكَ عَلَيهم

“ya Allah, selamatkanlah kaum muslimin yang tertindas di Palestina, Burma, suriah dan disemua tempat.”
“Ya Allah, Keraskan siksaan terhadap kaum kafir burma, dan tentara-tentara basyar asyad, rusia, iran, china, yahudi. Ya Allah Keraskan siksaan kepada mereka”.

Inilah inti dari doa qunut nazilah :
1.       Mendoakan keselamatan bagi kaum muslimin yang tertindas
2.       Mendoakan keburukan bagi orang-orang yang dholim

Doa qunut nazilah ini dianjurkan jika ada musibah besar, maksunya adalah musibah besar yang menimpa kaum muslimin.

POSISI IMAM DAN MAKMUM KETIKA QUNUT NAZILAH

Imam :

MENGERASKAN bacaan meski itu di sholat yang dibaca pelan.
dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ عَلَى أَحَدٍ أَوْ يَدْعُوَ لأحَدٍ قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوعِ فَرُبَّمَا قَالَ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ وَاجْعَلْهَا سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ يَجْهَرُ بِذَلِكَ

Bahwasanya Rosulullah jika melakukan i’tidal dan mengucapkan sami’allahu liman hamidah pada rakaat terakhir dalam shalat Isya’, beliau membaca doa qunut nazilah,

Ya Allah, selamatkanlah Ayyash bin Abi Rabi’ah! Selamatkanlah Al-Walid bin Walid! Selamatkanlah Salamah bin Hisyam! Selamatkanlah orang-orang mukmin yang tertindas! Ya Allah, keraskanlah hukuman-Mu terhadap orang-orang kafir dari Suku Mudhar! Timpakanlah tahun-tahun paceklik kepada mereka seperti tahun-tahun paceklik yang menimpa bangsa Nabi Yusuf.” Beliau mengeraskan suaranya.” (HR. Al-Bukhari)

Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa di antara hikmah kenapa doa qunut nazilah itu dilakukan setelah bangkit dari rukuk, bukan ketika sujud—padahal sujud adalah termasuk posisi doa mustajab—adalah agar doa qunut nazilah yang dibaca imam tersebut diikuti oleh makmum. Minimal makmum mengamininya. Tentu saja makmum tidak bisa mengamini kecuali suara doa qunut nazilah terdegar oleh makmum. Dari kesimpulan inilah para ulama sepakat bahwa doa qunut nazilah itu dibaca dengan keras. (Fathul Bari, 2/570)

Makmum : 

disunnahkan untuk mengamini doa qunut nazilah yang dibaca oleh Imam shalat, berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu,

يَدْعُو عَلَى أَحْيَاءٍ مِنْ بَنِي سُلَيْمٍ عَلَى رِعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ

“…Beliau mendoakan kehancuran bagi beberapa kabilah dalam suku besar Sulaim; kabilah Ri’l, Dzakwan, dan Ushayyah. Para makmum di belakang beliau mengaminkan doa beliau.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Al-Hakim. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah

Dianjurkan untuk mengangkat tangan

Baik makmum ataupun imam shalat, disunnahkan pula untuk mengangkat kedua tangan ketika melakukan doa qunut nazilah. Sunnah ini didasarkan pada hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَدَ عَلَى شَيْءٍ قَطُّ وَجْدَهُ عَلَيْهِمْ ـ يعني القرَّاء ـ فَلَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلَاةِ الْغَدَاةِ رَفَعَ يَدَيْهِ فَدَعَا عَلَيْهِمْ

“Aku tak pernah melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam sedemikian sedih sebagaimana kesedihan beliau atas tragedi yang mereka alami (dibunuhnya 70 Ahli al-Quran). Dan aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dalam salat Subuh beliau mengangkat kedua tangan mendoakan kecelakaan atas mereka (yang menzalimi).” (HR. Ahmad no. 12173

Demikia doa qunut nazilah, dan doa qunut nazilah ini terus dibaca sampai musibah itu hilang. Rosulullah ketika mendoakan kaum muslimin, berdoa selama 1 bulan. Karena setelah 1 bulan, kaum muslimin itu selamat.

sumber : 
1. Rangkuman kajian tematik "QUNUT NAZILAH" Ustadz Abdullah zaen
2. ditambahkan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.