IKUTI

KECOPETAN SHOLAT


Oleh : Abdullah Zaen, Lc., MA

Kecopetan adalah salah satu kejadian tidak mengenakkan yang barangkali pernah kita alami. Akibatnya kita bisa sedih berhari-hari. Apalagi bila benda yang dicopet adalah sesuatu yang berharga, semisal perhiasan atau HP. Kesedihan itu wajar dan manusiawi.

Namun yang tidak wajar adalah manakala kita kecopetan sesuatu yang lebih berharga dibanding perhiasan, lalu perasaan kita biasa-biasa saja. Seakan tidak ada kejadian apa-apa. Sesuatu yang amat berharga itu adalah shalat.

Mari kita menyimak hadits berikut ini,

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ الاِلْتِفَاتِ فِي الصَّلاَةِ، فَقَالَ: "هُوَ اخْتِلاَسٌ يَخْتَلِسُهُ الشَّيْطَانُ مِنْ صَلاَةِ الْعَبْدِ".

Aisyah _radhiyallahu ‘anha_ menuturkan, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ tentang tolah-toleh saat shalat”. Beliau menjawab, _“Itu adalah sesuatu yang dicopet setan dari shalat seorang hamba”._ HR. Bukhari.

Tengak-tengok saat shalat itu terbagi menjadi dua jenis:

*Pertama:* Tengak-tengok pandangan mata.

*Kedua:* Tengak-tengok hati. Alias memikirkan selain Allah _ta’ala_ dalam shalat.

*Rendah Etika*

Saat kita shalat, Allah _ta’ala_ memperhatikan kita, mendengarkan bacaan kita, melihat gerakan kita, bahkan menyimak dan merespon ayat-ayat yang kita baca. Dalam kondisi sedemikian sakralnya, pantaskah kita bersikap tidak fokus dan malah tolah-toleh? Di manakah etika kita kepada Allah?

Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ mengingatkan,

"لاَ يَزَالُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مُقْبِلاً عَلَى الْعَبْدِ وَهُوَ فِي صَلاَتِهِ، مَا لَمْ يَلْتَفِتْ، فَإِذَا الْتَفَتَ انْصَرَفَ عَنْهُ".

_“Allah senantiasa memperhatikan hamba-Nya saat shalat, selama ia tidak menoleh. Bila ia menoleh, maka Allah akan meninggalkannya”._ HR. Abu Dawud dari Abu Dzar _radhiyallahu ‘anhu_ dan dinilai sahih oleh Ibn Khuzaimah serta adz-Dhahabiy.

Tips Fokus dalam Shalat

Tidak mudah memang untuk menjaga kekhusyu’an dalam shalat. Namun semoga berbagai tips berikut bisa membantu kita untuk lebih konsentrasi saat menjalankan ibadah mulia ini:

1. Mengikhlaskan niat semata karena Allah _ta’ala._

2. Menghadirkan di dalam hati keagungan Allah _ta’ala._

3. Membayangkan bahwa Allah _ta’ala_ memperhatikan shalat kita.

4. Berusaha memahami dan meresapi bacaan shalat.

5. Tidak tolah-toleh pandangan mata ataupun hati ketika shalat.

6. Mengingat mati saat shalat.

Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ menasehatkan,

"اذْكُرِ الْمَوْتَ فِي صَلاتِكَ، فَإِنَّ الرَّجُلَ إذَا ذَكَرَ الْمَوْتَ فِي صَلَاتِهِ لَحَرِيٌّ أَنْ يُحْسِنَ صَلَاتَهُ، وَصَلِّ صَلَاةَ رَجُلٍ لَا يَظُنُّ أَنْ يُصَلِّيَ صَلَاةً غَيْرَهَا، وَإِيَّاكَ وَكُلَّ أَمْرٍ يُعْتَذَرُ مِنْهُ ".

_“Ingatlah mati dalam shalatmu. Seseorang jika mengingat mati; sungguh ia akan lebih mudah meningkatkan kualitas shalatnya. Laksanakanlah shalat seakan itu adalah shalat terakhirmu. Jauhilah hal-hal yang akan mengakibatkanmu menyesal”._ HR. Ad-Dailamiy dan dinilai hasan Ibn Hajar al-Asqalaniy serta al-Albaniy.

_Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, Jum’at, 26 Shafar 1441 / 25 Oktober 2019_

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.