JANGAN BIARKAN SYETAN MENJAMAH ANAKMU!
Ingatlah wahai para
orang tua, bahwa setan tidak akan pernah duduk manis, membiarkan anak kita tumbuh
menjadi generasi yang salih dan salihah. Dia tidak akan pernah merasa puas,
hingga berhasil menjadikan anak-anak kita menjadi kaki tangan mereka. Na’udzubillah
min dzalik.
Karena liciknya
tipu daya mereka, juga tabiat dasar manusia yang lemah, kita perlu memohon
bantuan kepada Allah agar Dia berkenan melindungi kita dan anak-anak kita.
Berikut cara
memohon perlindungan kepada Allah untuk anak-anak kita:
1. Mintalah
perlindungan pada-Nya sebelum ‘membuat’ anak. Yakni dengan
membaca doa berikut sebelum melakukan hubungan suami istri:
"بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا
الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا".
“Dengan nama Allah.
Ya Allah jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkan pula gangguan setan
dari (anak) yang akan Kau karuniakan pada kami”. HR. Bukhari dari
Ibn ‘Abbas radhiyallahu’anhuma.
2. Mohonlah
perlindungan pada Allah saat anak lahir. Sebagaimana ucapan
ibunda Maryam,
"وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ
وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ".
Artinya: “Sesungguhnya
aku telah menamainya Maryam dan aku mohon perlindungan kepada-Mu untuknya
serta keturunannya dari setan yang terkutuk”. QS. Ali Imrân (3): 36.
3. Mintalah
perlindungan kepada-Nya untuk mereka setiap hari, terutama di waktu pagi dan
sore.
Jika mereka belum
bisa membaca al-Qur’an, bacakanlah surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas, lalu
usapkan tanganmu ke tubuh mereka.
Atau bisa juga
dengan membaca doa perlindungan yang dahulu pernah dibacakan Nabi shallallahu’alaihi
wasallam untuk cucu beliau; al-Hasan dan al-Husain radhiyallahu’anhuma,
"أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ
اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ".
“Aku memohon perlindungan kepada Allah bagi kamu berdua dengan
kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala gangguan setan, binatang
berbisa dan pandangan mata yang jahat”. HR. Abu Dawud dan
dinilai sahih oleh Ibn Hibban, al-Hakim, adz-Dzahaby dan al-Albany.
Redaksi di atas
adalah bila anak yang didoakan berjumlah dua orang. Jika lebih dari dua
maka kalimat yang digarisbawahi diganti dengan “u’îdzukum”. Bila satu
anak lelaki maka “u’îdzuka”, dan bila satu anak perempuan
maka “u’îdzuki”.
4. Jangan biarkan
anak-anak berkeliaran di luar rumah saat malam tiba. Rasulullah
shallallahu'alaihi wasallam mewanti-wanti,
"إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ
فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنْ اللَّيْلِ
فَحُلُّوهُمْ "
"Jika hari mulai gelap tahanlah anak-anak kalian (untuk
keluar rumah) karena saat itu setan berkeliaran. Jika telah lewat sebagian
malam biarkanlah mereka". HR. Bukhari (hal. 669 no. 3280) dan
Muslim (XIII/185 no. 5218) dari Jabir bin Abdullah dengan redaksi Muslim.
@ Pesantren “Tunas
Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 26 J Tsani 1434 / 6 Mei 2013
[1]
Diringkas oleh Abdullah Zaen, Lc., MA dari buku “Mencetak Generasi Rabbani”
karya Ummu Ihsan Choiriyyah dan Abu Ihsan al-Atsary (hal. 41-45).
Post a Comment